“ Perintah itu harus kita laksanakan, tentu menyebabkan terjadinya kekosongan di SPBU lain,” ujar Agung.
Untuk mengantisipasi keterlambatan pendisitribusian BBM tersebut kata Agung, pihaknya akan menambah armada mobil tengki.
“ Jika sebelumnya di pertamina Reo ada 21 unit mobil tengki dengan tonase 304 ton, mobil tengki yang lain kita datangkan juga dari ende, maumere, labuan bajo dan dari Kabupaten Bima, serta jakarta. Medan yang berat serta ada pelebaran jalan di wilayah cireng menyebabkan keterlambatan distribusi ke Labuan Bajo, kondisi normal saja kita biasa pakai 7 mobil, dengan kondisi ini bisa bertambah jadi 13 mobil, itu juga yang menyebabkan distribusi ke SPBU uyang lain terlambat, “ ungkapnya.