Di bidang pendidikan pemerintah kabupaten Manggarai sejak tahun 2021 hingga 2024 telah membangun ruang kelas baru untuk PAUD sebanyak 12 ruang kelas, untukk SD 68 ruang kelas, SMP 56 ruang kelas yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten Manggarai.
Selain itu dilakukan juga peningkatan kualitas ruang kelas melalui rehabilitasi ruang kelas, untuk PAUD 1 ruang kelas, SD 107 ruang kelas, SMP 23 ruang kelas. Dengan terobosan penyediaan sarana dan pra sarana yang berkualitas, kualitas pendidikan di kabupaten Manggarai dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan melalui penerapan standar minimal layanan di bidang pendidikan yang masuk dalam kategori baik sebesar 88,1%. Pada tahun 2023.
Sejak tahun 2021 hingga 2024, total penanganan peningkatan kualitas jalan yang sudah dikerjakan yakni HRS 74,9 km, Lapen sepanjang 148,2 km dan telford 9,8 km.
Selain jalan, pemerintah kabupaten Manggarai juga melakukan pembangunan jembatan, baik pembangunan jembatan baru maupun rekonstruksi jembatan.
Pada tahun 2023 telah dibangun 3 jembatan baru yakni jembatan wae Nanas dan jembatan wae Nanga Tilir di kecamatan Satar Mese, jembatan Wae Ndarang di Reok barat serta 2 jembatan rekonstruksi yakni jembatan Wae Maras di kecamatan Satar Mese Barat dan jembatan Ngali Leok di kecamatan langke Rembong.
Sejak tahun 2021 hingga 2024, panjang saluran Irigasi yang dibangun adalah 17.000 meter lebih dengan cakupan layanan untuk 17.226 hektar lahan pertanian.
Hingga tahun 2023 total rumah tangga yang memiliki akses terhadap layanan air minum bersih sebanyak 84 ribu 140 rumah tangga atau 86% dari total 97 ribu 838 rumah tangga.
Selanjutnya, hingga tahun 2023 jumlah rumah layak huni di kabupaten Manggarai sebanyak 64 ribu 445 unit dari jumlah seluruhnya sebanyak 69 ribu 439 unit. Sedangkan sisa rumah tidak layak huni masih sebanyak 4 ribu 994 unit atau sekitar 7,19 %.
Hingga tahun 2023 pemerintah kabupaten Manggarai telah memberikan bantuan sambungan listrik gratis sebanyak 1.000 670 unit.Rasio elektrifikasi untuk kabupaten Manggarai adalah 96,2% atau 70 ribu 73 rumah tangga yang sudah teraliri listrik.
Bupati pada kesempatan tersebut juga mengingatkan, bahwa pada akhir setiap tahapan pengabdian, kita semua dimintai pertanggungjawaban secara moral tentang apa yang sudah kita berikan untuk rakyat Manggarai yang kita layani dalam posisi kita masing-masing “Segala capaian yang disampaikan di atas, kisah-kisah perjuangan dan kisah-sukses nan indah, itulah cerita kita semua. Tapi disisi lain kita juga tetap harus bercerita tentang berbagai kesulitan yang tidak atau belum teratasi,”ungkapnya.
“Pada titik ini sebagai Bupati Manggarai, saya ingin menyampaikan biarkan berbagai capaian positif dan prestasi menjadi milik anda semua, sedangkan kesulitan dan kegagalan menjadi milik saya,”tuturnya.
” Mari jadikan keterbatasan sebagai tantangan bukan alasan dan mari jadikan batu sandungan sebagai batu asah semangat. Mari tetap bergandengan tangan menggali fondasi dan menyusun batu-batu penjuru bagi terbangunnya masyarakat Manggarai yang maju, adil dan berdaya saing (Bolek Loke, Baca Tara, Tela Galang Peang, Keta Api One),”tutupnya.