Sedangkan untuk para Kepala Sekolah, Bupati Nabit menyampaikan dua pesan penting.
Pertama, tegaskan kepada semua guru-guru untuk mengajar muridnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, berhenti mengajar menggunakan bahasa Manggarai supaya kalau tumbuh dewasa bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebab kondisi hari ini, ada banyak anak remaja dan dewasa yang tidak bisa berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Salah satu penyebabnya karena mereka belajar di sekolah hanya menggunakan bahasa Manggarai.
“Bukan kita tidak menghargai bahasa Manggarai, tidak. Kita tetap mengakui bahwa bahasa lokal kita adalah bahasa Manggarai. Tetapi bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan, supaya kalau anak-anak kita keluar daerah baik untuk melanjutkan pendidikan maupun bekerja bisa paham bahasa Indonesia,” ujarnya.
Kedua, Bupati Hery menitip pesan untuk menjaga keamanan, kenyamanan dan keselamatan anak-anak perempuan karena di Manggarai saat ini, kendati jumlahnya tidak banyak tetapi trennya meningkat kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak-anak.
“Saya titip jaga anak-anak saya ini baik-baik, supaya apa yang terjadi di kecamatan lain tidak terjadi lagi. Kalau kita sebagai guru tidak bisa menjamin mereka punya keselamatan, lalu kita mau berharap kepada siapa?” katanya.
*Ingatkan Kebersihan*
Selain itu, Bupati Nabit juga ingatkan terkait kebersihan lingkungan dengan menyediakan tempat sampah dan meningkatkan kesadaran akan kebersihan.