Serba-Serbi

Pada Jumat Agung, Kota Ruteng Seperti Kota Yerusalem di Masa Lalu

×

Pada Jumat Agung, Kota Ruteng Seperti Kota Yerusalem di Masa Lalu

Sebarkan artikel ini

Selanjutnya umat Katolik dari tujuh paroki di Kota Ruteng menuju gereja masing-masing, sambil menjalankan prosesi jalan salib sebagai simbol mengenang kisah sengsara Yesus Kristus.

Dengan prosesi jalan Salib tersebut, maka jadilah ruas jalan di Kota Ruteng sebagai Via Dolorosa—rute Yesus menuju penyaliban.

Ribuan umat Katolik yang sebelumnya berkumpul di lapangan Motang Rua sejak pagi pukul 06.00 Wita, kemudian melakukan prosesi jalan Salib.

Ke arah Timur, umat paroki Kumba yang gerejanya terletak di sekitar kampung Kumba kelurahan Satar Tacik, berjalan kaki kurang lebih 2 kilometer.

Umat Katolik dari paroki Mbaumuku juga demikian, memiliki Via Dolorosa tersendiri.

Dari wilayah utara Lapangan Motang Rua, umat dari paroki Karot juga melakukan hal yang sama.

Dari wilayah Barat, ada umat dari tiga paroki yang mengikuti kisah sengsara Yesus Kristus yaitu Paroki Ka-Redong, Paroki Golo Dukal dan Paroki Cewonikit.

Demikian juga umat Katolik dari gereja katedral Ruteng, melakukan prosesi yang sama.

Umat berbagai Paroki di Kota Ruteng begitu setia mengikuti prosesi jalan salib kolosal atau besar-besaran.

Ada sebanyak 14 kali perhentian yang harus dilaksanakan dan setiap perhentian, ada saatnya umat harus berlutut untuk mengenang apa yang terjadi seturut kisah dalam perhentian tersebut.

Beberapa perhentian terakhir mulai dari Yesus disalibkan hingga wafat dan dibaringkan dalam kuburan berlangsung di Gereja masing-masing.

Selama beberapa jam prosesi jalan Salib tersebut, sejumlah ruas jalan di kota Ruteng layaknya seperti Via Dolorosa, jalan Yesus menuju kesengsaraan.

</p

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Toe Manga Seng Koe By. Swara Net Group