Daerah

PLN UIP Nusra Lewat TJSL Dukung Komunitas GELISAH Olah Sampah Plastik Jadi Barang Bernilai Jual

×

PLN UIP Nusra Lewat TJSL Dukung Komunitas GELISAH Olah Sampah Plastik Jadi Barang Bernilai Jual

Sebarkan artikel ini

MATARAM PT PLN (Persero) lewat program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) berkolaborasi dengan Komunitas GELISAH mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai ekonomi dan ramah lingkungan atau dikenal program Bottle Up.

Program ini mengolah botol plastik bekas menjadi produk kreatif bernilai ekonomi sekaligus mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan.

Program TJSL ini diluncurkan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2025. Sejak itu, pegawai PLN bersama masyarakat setempat mengumpulkan botol plastik melalui drop box yang ditempatkan di lingkungan kerja UIP Nusra. Sampah yang terkumpul kemudian diserahkan kepada komunitas GELISAH untuk diolah menjadi produk bermanfaat.

Pendiri komunitas GELISAH, Lailatul Ulfah, menyebut program ini berhasil mengumpulkan tiga karung besar botol plastik. Bahan baku tersebut diolah menjadi asbak, tatakan gelas, papan ujian, jam dinding, hingga berbagai kerajinan rumah tangga.

“Alhamdulillah, lewat dukungan TJSL PLN kami mendapat mesin cacah, oven, dan perlengkapan produksi lainnya. Dengan alat ini kapasitas produksi meningkat. Bahkan, beberapa produk mulai dilirik hotel-hotel di sekitar Mataram meski belum resmi diluncurkan ke pasar,” ujarnya.

Program Bottle Up juga mendorong partisipasi warga Kampung Banjar, Ampenan, tempat rumah produksi komunitas berada. Warga bisa menukar sampah botol plastik seharga Rp5.000 per kilogram, dan Rp7.000 per kilogram untuk tutup galon.

“Selain membuka peluang kerja bagi remaja dan ibu rumah tangga, sebagian hasil penjualan produk kami salurkan untuk kegiatan sosial di kampung. Jadi manfaatnya tidak hanya lingkungan yang lebih bersih, tapi juga berdampak ekonomi langsung bagi warga,” katanya

Dalam dua bulan terakhir, komunitas GELISAH telah mengolah 105 kilogram sampah tutup botol plastik menjadi 25 produk asbak yang seluruhnya sudah terjual. Untuk membuat satu asbak dibutuhkan sekitar 100 gram plastik. Total sampah plastik yang terkumpul hingga saat ini mencapai 330 kilogram, mencakup tutup botol, galon, dan plastik HDPF. Sebagian sudah berhasil didaur ulang menjadi produk bernilai guna.

</p

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *