Koordinator Program Yayasan PAPHA Indonesia Kantor Cabang Lembata, Paulus Makarius Dolu, menyampaikan bahwa keberhasilan awal program budidaya kacang tanah menjadi bukti bahwa masyarakat semakin siap untuk mengembangkan pertanian yang lebih produktif. “Kami melihat bahwa program ini berjalan dengan baik, masyarakat mulai memahami teknik budidaya yang lebih modern dan produktif.
Langkah selanjutnya, kami akan memperluas kerja sama dengan sekolah-sekolah untuk mendukung program makanan bergizi dengan menanam pepaya California dan tanaman pangan lainnya,” ujar Paulus.
Selain program pertanian, PLN juga menyiapkan rencana penyediaan sarana air bersih dengan tema “Petani Cerdas Iklim untuk Swasembada Pangan”. Program ini mencakup pembangunan saluran air untuk irigasi di Desa Nubahaeraka guna memastikan pasokan air bagi pertanian, serta pembangunan saluran air bersih untuk pemukiman di Desa Atakore agar masyarakat dapat memiliki akses air bersih yang lebih baik.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan, dan Komunikasi PT PLN (Persero) UIP Nusra, David Eko Prasetyo, menegaskan bahwa program TJSL yang dijalankan PLN bukan sekadar bantuan satu kali, tetapi merupakan bagian dari strategi besar “Desa Berdaya” untuk membangun kemandirian masyarakat di sekitar proyek PLN.
“Kami tidak ingin program TJSL hanya berorientasi pada bantuan sementara, tetapi benar-benar membangun kapasitas masyarakat agar bisa berdaya dalam jangka panjang. Itu sebabnya, kami terus mengembangkan program yang berkelanjutan, dari pertanian hingga penyediaan infrastruktur air bersih,” jelas David.