Pasalnya, sebelum adanya akses internet, staf kantor desa harus menempuh jarak hingga 10 km untuk dapat mengakses internet. Sehingga pertukaran informasi atau transaksi elektronik pun kerap terhambat.
“Dengan adanya akses internet, sekarang kami bisa secepatnya menyelesaikan data-data yang diminta dari kecamatan atau kabupaten,” kata Kristianus.
Kendala akses internet tersebut sebelumnya juga dirasakan oleh tokoh muda Gendang Mesir, Desa Lungar, Venansius Rentang. Banyak dari warga setempat terkendala jarak ketika hendak mengakses internet untuk menunjang pekerjaan maupun pembelajaran bagi siswa sekolah.
“Pemasangan akses internet ini sangat membantu masyarakat Gendang Mesir dan pemerintah desa dalam mengakses internet. Saya sampaikan terima kasih kepada PLN, semoga bantuan seperti ini terus ada dengan jenis bantuan lainnya,” kata Venansius.