Ia juga menambahkan bahwa program TJSL ini terus bergulir melalui aktivitas monitoring dan pendistribusian bibit baru seperti terong, timun, dan Pepaya California. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat aspek ekonomi, tetapi juga menjadi bagian penting dari community development yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
“PLN juga selalu proaktif dalam memberi masukan dan pendampingan. Ini bukan sekadar bantuan, tapi kemitraan yang tumbuh bersama,” tambah Paul.
Kasirun, Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusa Tenggara 3, menyampaikan bahwa kegiatan panen bersama yang akan digelar setelah Idulfitri menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara proyek dan masyarakat.
“Panen bersama nanti bukan hanya soal hasil pertanian, tapi juga perayaan atas kolaborasi dan semangat gotong royong. Kami juga sedang merancang survei untuk melihat potensi pengembangan program TJSL lanjutan agar manfaatnya bisa dirasakan lebih luas,” terang Kasirun.