Daerah

Bupati Hery Hadiri Panen Raya Padi di Kecamatan Satar Mese

×

Bupati Hery Hadiri Panen Raya Padi di Kecamatan Satar Mese

Sebarkan artikel ini

Bupati Hery mengatakan, tahun-tahun yang dihadapi saat ini adalah tahun yang sulit terutama di bidang ekonomi, untuk itu Bupati Hery mengingatkan masyarakat agar lebih banyak hidup berhemat “harga barang dan kebutuhan naik dan kita tidak tahu seperti apa kedepan.Berapapun pendapatan kita, simpan dengan baik dan mulai berhemat,”pintanya.

Bupati Hery mengungkapkan, kepolisian,TNI dan kejaksaan juga hadir dimaksudkan agar semua stekholder bersama-sama menangani inflasi “Berdasarkan arahan Bapak Presiden, perhatian untuk menangani inflasi ini bagi semua pihak. Jadi kita harapkan panen raya terjadi di Manggarai, harga beras bisa ditekan terutama di awal tahun ini. kita tahu bahwa tanpa panen raya seperti ini, untuk stok lokal harga pasti akan merangkak naik”ungkapnya.

Selain itu lanjut Bupati, pergiliran tanam juga sangat penting untuk meningkatkan produktivitas para petani. Pergiliran tanaman juga menyebabkan kebutuhan pupuk sedikit berkurang “kalau kita tanya para petani tadi, pemakaian pupuk untuk hari ini sedikit lebih rendah.Untuk meningkatkan produktifitas kita masuk pada pergiliran tanaman. tentu meski ada arahan Pemerintah, tapiini juga kembali pada kemauan para petani,”pungkasnya.

Terkait pemanfaatan lahan tidur Sesuai arahan Pemerintah pusat Pemerintah kabupaten Manggarai bekerja sama dengan pihak TNI untuk penanaman 5 ribu hektar jagung namun hingga kini masih menunggu penyediaan benih jagung dari pemerintah Provinsi.

Sementara dalam laporannya, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Laurensius A. laoth, SP menjelaskan pengembangan padi sawah di kecamatan Satar Mese yang didukung oleh 2 irigasi besar yakni irigasi Wae Mantar 1 dan Wae Mantar 2 mengalami fluktuasi produksi. Pada 5 tahun terakhir mengalami penurunan produksi yang cukup luar biasa yang hanya mencapai 2-2, 5 ton/ha yang jika dianalisa secara usaha tani sebenarnya ini sangat rugi.

Penurunan produksi ini disebabkan beberapa hal, antara lain ; serangan hama dan penyakit yang berdampak pada penggunaan pestisida yang cukup tinggi, penanaman non-stop tanpa mengistirahat lahan sawah, kurangnya pemahaman petani akan pentingnya penggunaan benih bermutu.

Sehingga demikian lanjut laurensius, pemerintah kabupaten Manggarai, pemerintah kecamatan dan stekholder pendukung lainnya melalui koordinasi dan kolaborasi kerja yang baik melakukan gerakan bersama denghan menutup sementara irigasi Wae Mantar 2 selama 5 bulan terhitung sejak 1 mei hingga 30 september 2023. Tanggal 1 oktober 2023 irigasi kembali dibuka untuk penanaman padi sawah.

</p

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *