Manggarai – Bupati Manggarai Herybertus G.L.Nabit, S.E.,M.A menghadiri panen simbolis padi sawah Inbrida seluas 1.000 hektare di desa Iteng kecamatan Satar Mese kabupaten Manggarai, Selasa 20 februari 2024.
Selain di desa Iteng, panen raya ini juga mencakup 3 desa lainnya, yakni desa Tal,Paka dan Wewo.
Bupati Herybertus Nabit menuturkan, hasil panen ini merupakan hasil dari perbaikan irigasi yang dilakukan pemerintah di musim tanam tahun 2023 lalu.
Bupati Hery mengatakan, di saat hama dan penyakit menyerang lahan pertanian para petani terutama di wilayah Satar Mese, disaat bersamaan pemerintah hampir tidak bisa berbuat banyak “tapi kita boleh bersyukur juga karena pemerintah pusat mengabulkan usulan kita untuk perbaikan irigasi. Dengan jalan itu maka tidak ada pilihan lain maka air irigasi terutama di irigasi Wae Mantar 2 harus dihentikan untuk sementara dan disitu muncul kesulitan kedua,”ujarnya.
Meski demikian kata Bupati Hery, Pemerintah tetap berupaya dengan cara lain, yakni menanam kedelai, meski sebagian berhasil dan sebagian juga gagal “tidak soal, bagi saya yang penting kita mulai dengan komunitas baru. maksudnya baik, agar kita memiliki alternatif dalam musim paceklik, bahwa hasilnya beda itu akan jadi pembelajaran bagi kita,”jelasnya.
Bupati Hery menjelaskan,areal tahun lalu yang ditanam kedelai hasilnya lebih baik dari areal yang tidak ditanami kedelai ” ke depan kita akan melakukan pergiliran tanaman, tentunya dibutuhkan kerjasama, saling memahami ,mendengar arahan terutama dengan petugas -petugas di lapangan,’’tuturnya .
Bupati Hery juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi ke depan yakni perubahan iklim “dua tahun terakhir kita bisa merasakan dan mengalami yang namanya perubahan iklim. Hujan yang tidak menentu datangnya, terutama di bulan februari. ketika iklim berubah maka kita juga harus ikut berubah, tapi pertanyaannya bagaimana kita mengikuti perubahan iklim itu,”paparnya.